Rico Sia: Dorongan Berproduksi UMKM Harus Diimbangi dengan Penyediaan Tempat Penjualan

22-09-2021 / KOMISI VII
Anggaran, Anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia. Foto: Dok/Man

 

Berdasarkan keputusan rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Perindustrian pada tanggal 8 September 2021 telah disepakati RKA K/L Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran 2022. Dan berdasarkan surat dari Badan Anggaran DPR RI tertanggal 16 September 2021 hal penyampaian hasil usulan RKA K/L Kemenperin TA 2022 bahwa usulan tambahan yang telah disetujui Banggar yakni sebesar Rp250 miliar. Sehingga RKA K/L Kemenperin Tahun Anggaran 2022 menjadi Rp2,861 triliun dari sebelumnya Rp2,611 triliun.

 

Dalam kesempatan Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Perindustrian RI terkait Penyesuaian RKA K/L Tahun Anggaran 2022 sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran, Anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia menyampaikan, upaya menumbuhkembangkan UMKM menjadi langkah yang tepat dalam usaha memacu  sektor UMKM sebagai penopang ekonomi nasional.

 

“Namun yang sering dilupakan adalah di saat kita mendorong agar mereka berproduksi hingga mencapai kuantitas yang diinginkan untuk di ekspor ataupun dijual secara lokal, yang terjadi adalah mereka tidak bisa menjual hasil produksinya. Harus kita ingat juga bahwa bila kita memacu ini tanpa mempersiapkan dengan baik tempat penjualan atau penampungan hasil produksi tersebut, maka yang terjadi adalah mereka menjadi memiliki utang yang sangat besar,” ucap Rico yang mengikuti rapat kerja secara virtual, Rabu (22/9/2021).

 

Politisi Fraksi Partai NasDem ini berharap penyediaan tempat penjualan atau penampungan hasil produksi bisa menjadi bahan pertimbangan pemikiran agar bagaimana caranya untuk bisa bekerjasama dengan kementerian lain dalam mencari solusi terkait dengan masalah UMKM.

 

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, Kemenperin mendorong dan mengalokasikan anggaran lebih besar di kegiatan Wira Usaha Baru. Ia juga menegaskan bahwa Industri Kecil Menengah (IKM) mempunyai peran yang sangat penting.

 

“Kami mengupayakan sedemikian rupa agar IKM bisa semakin banyak masuk menjadi suplay change untuk industri-industri yang lebih besar, dan bagi industri menengah bisa masuk ke industri besar. Kita tidak akan pernah berhenti mendorong agar industri kecil ini bisa naik kelas ke industri menengah dan dari industri menengah ke industri besar. Itu yang terus menerus kita upayakan,” tuturnya. (dep/es)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...